Jumat, 25 Juni 2010

24 Tahun Melintasi Perjalanan Usia, KAHITNA Lebih Dari Sekedar Cantik


Tahun 2010 sepertinya begitu menyegarkan bagi para soulmateKAHITNA. Bagaimana tidak, sebuah band yang dikenal sebagai band paling romantic di negeri ini, KAHITNA kembali dengan sebuah album yang luar biasa. Album yang berjudul LEBIH DARI SEKEDAR CANTIK atau yang disingkat LDSC. Sejak pertama kali dirilis, hampir semua stasiun TV dengan beragam acara musiknya menampilkan KAHITNA. 4 bulan pertama KAHITNA seperti menjajah stasiun TV karena dari pagi hingga malam, penikmat musik Indonesia seolah diajak menatap indah dan menyimak hikmat karya-karya dari Band yang dimotori oleh Yovie Widianto, yang di kalangan anak muda dikenal sebagai “Master of Gue Banget”. Belum lagi pemutarannya di radio-radio yang begitu sering didengar tiap saat menjadikan Come Back KAHITNA kali ini menjadi luar biasa. Selain menandai perjalanan 24 tahun berkarya, kehadiran mereka kali ini pada beberapa hal ternyata “mengejutkan” penikmat musik dan tentu saja para soulmateKAHITNA. Pertama, KAHITNA hadir dengan kekhasan baru pada gaya berpakaian mereka. Tetap mencirikan sebagai band rapi, KAHITNA kini hadir dengan dasi kupu-kupu beraneka rupa. Uniknya dasi ini tak hanya di pakai di leher, beberapa personel juga sering memasangnya pada dada bahkan lengan. Kedua, KAHITNA menampilkan aransemen-aransemen di luar kebiasaan mereka selama ini, salah satu lagu bahkan dibuat dengan sentuhan musik rap yang diisi oleh rapper Pandji Pragiwaksono. Selain menghadirkan lagu-lagu baru, KAHITNA juga membawakan 3 buah lagu lama Yovie Widianto yang digubah ulang baik musik, melodi maupun liriknya hingga membuat lagu-lagu tersebut berhasil bermetamorfosis bagaikan lagu KAHITNA sejak awal. Ketiga, KAHITNA tampil dengan logo baru yang lebih sederhana dibandingkan logo lama, namun tetap elegan di pasang di sampul album merah marun ini.

Dibandingkan dengan album-album sebelumnya, terutama CINTA SUDAH LEWAT dan SOULMATE, album ini, meski masih tetap kuat bertema cinta, namun dari segi aransemen, sound, lirik boleh dianggap paling variatif dari album-album KAHITNA sebelumnya. Hanya saja sentuhan etnik kelihatannya makin minim kita dapatkan. Apapun kesan terhadap LDSC, album ini kembali mempertontonkan kreativitas tak pernah mati dari KAHITNA serta improvisasi bermusik personelnya yang tanpa tanding. Perubahan demi perubahan selalu KAHITNA hadirkan mulai dari album pertama hingga kini, namun satu yang luar biasa adalah kekhasan musik KAHITNA yang tak hilang sedikitpun bahkan tak terganti.

Penantian soulmateKAHITNA dan penikmat musik Indonesia akan musik berkualitas serta sensasi nostalgia ala KAHITNA dibayar lunas dalam Lebih Dari Sekedar Cantik.

Untukku: Nomor pembuka LDSC sekaligus single unggulan I ini pernah sukses dibawakan sebagai oleh penyanyi legendaris Chrisye. Kejeniusan bermusik para personel KAHITNA mampu menyulap lagu tersebut dengan sentuhan yang lebih segar. Dengan improvisasi dan aransemen ala KAHITNA lagu ini berubah menjadi sangat manis. Lagu “lama” ini pun seolah terdengar sebagai lagu “baru” yang sangat kekinian.. Yang istimewa dari lagu ini adalah tambahan lirik dan melodi di awal dan di tengah lagu menjadikan Untukku langsung diterima sebagai hits pada saat album ini secara resmi belum dirilis. Belum lagi pembagian suara yang terdengar sangat pas antara Hedi, Carlo dan Mario. Satu lagi bukti kehebatan KAHITNA. Bahkan lagu ini menjadi lebih cantik dan bercerita jelas dengan video klip yang elegan. Yang tak kalah luar hebat, KAHITNA mengaku mempunyai 3 versi lagu ini, meski akhirnya yang dipilih direkam adalah versi yang kita dengar saat ini. Penampilan live KAHITNA dengan Untukku juga beberapa kali mengejutkan karena lagu ini ternyata dapat dinyanyikan dengan berbagai gaya dan improvisasi yang sama cantiknya. “Di saat engkau di sana..kadang langit terasa gelapnya…In the name of love I need you so..” Lirik manis tersebut adalah pengantar Untukku yang disajikan indah oleh KAHITNA.

Lebih Dari Sekedar Cantik: Nomor yang juga menjadi judul album ini dikemas segar dalam balutan musik yang rancak. Gitar Andrie jelas terdengar pada bagian awal lagu ini di samping sentuhan piano Yovie di beberapa bagian lagu. Satu yang membuat lagu ini enak di telinga adalah suara 3 vokalisnya yang bersahut-sahutan di beberapa bagian sementara di bagian lain satu suara nampak mendominasi dengan sentuhan 2 vokalis lainnya seolah-seolah seperti backing vocal. Pada intinya permainan vocal yang sempurna dilakukan oleh Hedi, Carlo dan Mario. Keindahan dari awal hingga akhir membuat lagu ini menjadi favorit saya dan juga tak salah KAHITNA menjadikannya sebagai judul pada sampul album.

Cemburu Buta: Lagu ini lirik dan musiknya ditulis oleh Mario Ginanjar, seolah mencerminkan gaya bermusik Mario yang lebih “enerjik” dibandingkan image KAHITNA secara umum. Gaya bermusik seperti ini pula yang Mario hadirkan pada “Salah Sendiri” di album Soulmate. Meski penggunaan sound effect rasanya banyak ditemukan, namun lagu ini tetap tidak meninggalkan ciri KAHITNA yaitu syair yang dinyanyikan patah-patah. Salah satu bagian yang unik dan nikmat disimak dari lagu ini adalah bagian akhir ketika Hedi, Carlo dan Mario saling bersahut-sahutan pada lirik yang sama.

Mentariku: Nomor ciptaan Yovie ini sejatinya mengusung musik yang sangat minimalis dengan tempo lambat, nomor ini adalah sebuah piano song. Pada lagu ini KAHITNA melibatkan backing vocal berupa penyanyi wanita yang mendapatkan porsi besar hampir di semua bagian lagu. Pada lagu ini juga suara Hedi, Carlo dan Mario tidak hanya bersahutan satu sama lain tetapi juga bersahutan dengan backing vocal hingga lagu ini tampak terdengar seperti choir. Judul “Mentariku” memang lebih bermakna kiasan lebih bermakna kiasan, penggunaan istilah kiasan untuk judul lagu jarang digunakan KAHITNA sebelumnya. Namun sekali lagi, pendengar KAHITNA masih jelas dapat menemukan ciri KAHITNA pada nomor ini, yaitu apalagi kalau bukan permainan vocal Hedi, Carlo dan Mario yang sangat khas pada jenis lagu apapun. Satu hal lagu, lagu ini masih tetaplah lagu yang sebenarnya sangat sederhana. Permainan KAHITNA lah yang membuat lagu ini dan lag-lagu sederhana lainnya tampak begitu mewah.

Pacarku: Lagu ini diciptakan oleh Carlo Saba. Lagu ini terdengar lebih “ceria” dengan tempo medium beserta ketukan dan staccato yang tegas, mungkin menjadi spesialisasi Carlo Saba, setidaknya telah dibuktikan sebelumnya lewat Permaisuriku, Setahun Kemarin dan Mengapa Terlambat.

Insomnia: Inilah nomor yang menunjukkan sisi lain musik ala Mario karena lirik beserta musiknya ditulis sendiri oleh personel termuda KAHITNA ini. Lagu ini unik dan istimewa karena syair yang begitu spontan dipilh untuk membuka lagu ini : “Tak tidur semalam, hatiku sakit”. Itulah yang dimaksud dengan Insomnia, karena kata Insomnia sama sekali tak digunakan di dalam lirik lagu lagu ini.” Pada lagu ini Mario tampil sebagai leader karena vokalnya lebih dominan dibanding Hedi dan Carlo. Saat lagu ini pertama kali didengar, kita boleh teringat dengan “Andai Dia Tahu” karena petikan gitar Andrie dan sentuhan piano Yovie begitu jelas mengawali intro lagu ini. Separuh lagu ini diiringi musik minimalis dengan petikan gitar, sentuhan piano dan perkusi Harry dan memasuki separuh akhir lagu, permainan musik dalam balutan band mulai terdengar meski juga minimalis.

Menanti: Lagu ciptaan Yovie ini pernah dipopulerkan oleh Dea Mirella. Perubahan pada lagu ini dapat jelas disimak dari segi tempo, musik dan sound. Lagu ini juga menjadi lebih segar meski iringan musik pada Menanti ini sebenarnya jarang ditemukan pada lagu-lagu KAHITNA sebelumnya. Musik pop yang mengiringi lagu ini lebih sering dijumpai pada lagu-lagu yang dibawakan Hedi Yunus. Namun ada yang unik dan membuat lagu ini menjadi lebih cantik yaitu dimasukkannnya penggalan “Cinta Sudah Lewat” untuk menyambung lirik pada bagian mendekati akhir lagu. Lirik “tanpamu cinta tak berarti, cinta sudah lewat, tak ku kira kan begini..” dinyanyikan oleh penyanyi wanita untuk menyambung bagian : “bila memang kau ingkari takkan ku menanti..”. Berbeda dengan Insomnia, pada lagu ini vokal Carlo Saba mendominasi dari awal hingga akhir.

Hampir Jadi: Inilah nomor unggulan ketiga KAHITNA yang lirik nya ditulis oleh Mario dengan musik karya Yovie. Lagu ini pun sejatinya masih minimalis meski di beberapa bagian sound lain ikut memperkaya musik lagu ini. Yang istimewa pada lagu ini adalah pembagian sekaligus perpaduan suara Hedi, Carlo dan Mario yang terdengar sangat rapi, hal yang sukar dilakukan oleh vokalis band atau penyanyi pria yang lain. Lirik lagu ini sempat mengalami revisi, awalnya terdapat bagian yang ditulis Mario dengan bunyi “Sampai hati kau gantung cintaku”. Namun Yovie mengubahnya menjadi : “Sampai hati statusku tak jelas..”. Itulah lirik yang akhirnya diterima dan digunakan. pertimbangannya menurut Yovie adalah frase “ kau gantung cintaku” telah sering digunakan pada lagu-lagu penyanyi lain. Menyimak judulnya mudah diraba jika lagu ini bercerita tentang “nasib” seseorang yang cintanya tak jelas dimaknai oleh pasangannya, dengan kata lain digantung atau tanpa kejelasan status. Hal yang banyak dialami orang saat ini. Lagu ini pun dibuka dengan syair yang sangat sederhana dan terdengar spontan : “Apa ini, jelasakan padaku..”

Bintang: Lagu bertempo medium yang diciptakan oleh Yovie ini menonjolkan petikan gitar Andrie dan perkusi Harry, dan dapat pula ditangkap sedikit sentuhan etnik pada beberapa bagian. Lagu ini sebenarnya pernah dinyanyikan oleh Lingua dengan judul yang sama. Namun kali ini KAHITNA membawakannya dengan tempo dan aransemen yang sangat berbeda selain juga menghilangkan satu bait syair pada versi Lingua.

“Biar bintang tak datang ku yakin hatiku hanyalah untukmu, walau bintang menghilang kusampaikan salam saying untukmu..”

Mantan Terindah: Inilah single unggulan kedua KAHITNA di LDSC. Dari segi aransemen lagu ini jelas mencirikan KAHITNA meski dari sound ada beberapa yang baru seperti pada nomor-nomor lainnya. Dari judulnya yang unik dan “nakal” hampir bisa diterka siapa penulis lagu ini, Yovie Widianto. Lagu ini kadang jadi bahan ledekan yang “Kontroversial” karena isi dan beberapa frase dalam lagu ini mengundang pertanyaan. Singkatnya curahan hati siapakah “Mantan Terindah” ini ?. Pada launching LDSC, Yovie pernah melemparnya sebagai curhatan Hedi. Sedangkan pada interview Kupas Abis i radio (25 Januari 2010), Yovie membongkar habis inspirasi lagu ini yang menurutnya adalah hasil curahan hati Mario. Uniknya justru Yovie sendiri lah yang lebih sering dicecar tentang Mantan Terindah itu. Apalagi kalau menyimak teliti penggalan frase dalam referen lagu yang menurut personel KAHITNA lainnya adalah jawaban tentang “siapa” inspirasi lagu tersebut. Frase dalam referen tersebut adalah : “Mau dikatakan apalagi…”. Pengucapan “Mau Di..” yang sangat jelas ini dijadikan bahan ledekan untuk Yovie Widianto. Pada beberapa kesempatan Hedi Yunus tampak paling bersemangat membuka “jati diri” mantan terindah tersebut sekaligus meledek habis penulisnya. Selain perbincangan usil mengenai kebenaran pemilik Mantan Terindah itu, yang menarik dari lagu ini adalah makna liriknya yang sangat tegas dan dalam dari awal hingga akhir lagu. Coba saja renungkan ketegasan makna : “mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku..dan saat ini engkau slalu ingin bertemu dan mengulang jalin cinta..”. Syair dalam lagu ini jauh dari kesan romantis apalagi puitis namun gaya KAHITNA menjadikan lagu ini begitu elegan dan mengena sejak lagu dimulai tanpa harus menunggu referen. Ada pula yang menganggap kalau lagu ini menjadi satu-satunya lagu dengan style mellow KAHITNA yang tersisa di LDSC jika dibandingkan dengan Cinta Sudah Lewat dan Soulmate. Maka juga tak salah jika ada yang menganggap inilah lagu yang “KAHITNA Banget” di LDSC dan memang nostalgia Cinta Sudah Lewat dan Soulmate terasa kuat di lagu ini. Lagu ini rasanya akan mempunyai efek ganda, pertama mungkin akan kembali mengundang derai air mata dan menusuk tajam, namun juga dapat menimbulkan efek “GR” berlebihan jika saja lagu ini kita berikan kepada mantan kekasih. Lagu ini juga telah dibuat video klipnya dengan jalan cerita persis seperti isi lagunya, dengan setting dan kemasan yang hampir serupa dengan video klip Untukku, sama-sama elegan.

“Di Hati ini hanya engkau Mantan Terindah yang selalu kurindukan, Mau dikatakan apalagi kita tak akan pernah satu, engkau di sana aku di sini, meski hatiku memilihmu..”

Everybody Needs Somebody: Inilah lagu penutup di album Lebih Dari Sekedar Cantik. Lagu yang paling ramai dan dan boleh dianggap paling revolusioner. Lirik lagu ini ditulis oleh Mario dan Carlo, sedangkan eksekusi musiknya tetap menjadi jatah Yovie. Lagu ini begitu hebat dari segi banyak hal. Pertama lagu ini bahkan telah digunakan sebagai “jingle” HUT ke sebuah stasiun TV swasta beberapa bulan sebelum albumnya diriilis. Hanya saja terdapat perbedaan aransemen dan lirik antara versi jingle dan versi yang direkam dalam LDSC. Kedua, dari segi aransemen musik dan sound, lagu ini begitu “mengejutkan” dimainkan oleh KAHITNA. Belum lagi jika kita menyimak sentuhan raper Pandji di penghujung lagu. Lagu ini makin menunjukkan kemampuan improvisasi bermusik KAHITNA yang luas dan di atas rata-rata. Apalagi jika menyimak bagaimana Hedi, Carlo dan Mario dapat dengan pas dan rapi bernyanyi lagu ini. Tak salah jika lagu ini dijadikan penutup LDSC apalagi jika menyimak penggalan liriknya : “Everybody, everybody needs somebody..Jangan pergi ku tak mau sepi sendiri..”

KAHITNA, di perjalanan musiknya yang ke 24 tahun, kembali menyapa hangat Indonesia dengan musik berkualitas khas Nusantara. Meski zaman telah lewat, namun ada satu yang tak bisa dipungkiri tentang keberadaan dan kehadiran mereka di dunia musik Indonesia yaitu band yang disambut bukan lagi sekedar sebagai penghibur namun sebagai ikon dan mungkin legenda. KAHITNA, 24 tahun melintasi perjalanan usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar